Proyek Hambalang Rugikan Negara
|
ANTONY LEEProyek Hambalang masih tertutup untuk umum
|
JAKARTA, KOMPAS.com — Forum
Indonesia untuk Tranparansi Anggaran menilai, proyek pembangunan pusat
pendidikan dan pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat, berpotensi
merugikan keuangan negara. Jika pembangunannya diteruskan, negara akan
merugi hingga Rp 753 miliar.
"Saya baru punya data sebesar Rp 753
miliar dari Rp 1,2 triliun untuk membangun pusat pendidikan, pelatihan,
dan sekolah olahraga nasional Hambalang," kata Koordinator Advokasi dan
Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Tranparansi
Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/5/2012).
Dia
menjelaskan, angka Rp 753 miliar yang dianggap sebagai potensi kerugian
negara tersebut merupakan uang negara yang sudah dikeluarkan sejauh ini
dalam membangun Hambalang. Miliaran uang tersebut, katanya, akan
terbuang percuma jika bangunan Hambalang ke depannya ambles lagi
sehingga tidak dapat digunakan.
"Logikanya tadi, itu kalau sudah
ambles, itu tanah Hambalang kan labil, tidak akan terpakai lagi. Pusat
pendidikan Hambalang kemudian tidak bisa dipakai. Dan dalam audit BPK
(Badan Pemeriksa Keuangan) 2009 itu dibangunnya bukan di Hambalang,
tetapi di Sentul seharusnya," ungkap Uchok.
Berdasarkan data yang
dimiliki Fitra, sebanyak Rp 753 miliar telah terpakai untuk pembangunan
Hambalang. Rinciannya, Rp 253 miiliar untuk pembangunan lanjutan fisik
Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang,
Bogor, Jawa Barat, pada 2010 dan Rp 500 miliar pada 2011 untuk pengadaan
sarana olahraga pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional
Hambalang.
"Dana pengadaan sarana olahraga pendidikan, pelatihan,
dan sekolah olahraga nasional Hambalang sebesar Rp 500 miliar
diperuntukkan bagi lanjutan Pembangunan P3SON (Pusat Pendidikan,
Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional sebesar Rp 400 miliar, pengadaan
sarana olahraga pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional
Hambalang sebesar Rp 100 miliar," kata Uchok.
Atas adanya potensi
kerugian negara dalam proyek Hambalang ini, Fitra pun meminta Komisi
Pemberantasan Korupsi menyelidiki hal tersebut.
"Mulai dari
perencanaannya yang salah, dokumen tendernya, kontrak dengan yang
dilapangan, menyesuaikan dokumen kontrak dengan bangunan yang di
lapangan, menurut saya itu tidak sesuai," ujarnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, bangunan Hambalang ambles di tiga titik, yakni
fondasi untuk bangunan lapangan badminton, bangunan gardu listrik, dan
jalan nomor 13.Pelaksana proyek Hambalang mengklaim kerugian yang
diakibatkan peristiwa amblesnya bangunan tersebut mencapai Rp 14 miliar.
Adapun
pihak yang menjadi pelaksana proyek hambalang merupakan kerja sama
operasi (KSO) antara PT Adhi Karya dan Wijaya Karya. Proyek pembangunan
senilai Rp 1,52 triliun ini pun tengah diselidiki KPK.
0 komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas komentarnya